Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan
Judul : Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan
link : Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan
Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan
Penyakit gula dapat merupakan kelaian herediter dengan ciri insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi, dan berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan dapat menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes juga akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Frekuensi penyakit ini 0.3-0.7%.
Kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila :
a. Umur sudah mulai tua
b. Multiparitas
c. Gemuk (obesitas)
d. Ada anggota keluarga sakit diabetes (herediter)
e. Anak lahir dengan berat badan besar (diatas 4 kg)
f. Ada sjarah lahir mati dan anak besar
g. Sering abortus
h. Glukosuria
Klasifikasi dibuat menurut umur, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat penyakit dan komplikasi:
· Kelas A: Diabetes laten (subklinis atau diabetes hamil). Uji toleransi gula tidak normal. Pngobatan tidak memerlukan insulin, cukup dengan diet saja. Prognosis untuk ibu dan janin.
· Klas B: diabetes dewasa diketahui setelah usia 19 tahun, berlangsung kurang dari 10 tahun, tidak disertai kelainan pembuluh darah.
· Kelas D: diderita sejak umur 10 tahun, lama 2 tahun disertai dengan kelainan pembuluh darah seperti anteriosklerosis pada retina, tungkai dan renitis.
· Kelas E: telah terjadi kalsifikasi pebuluh darah
· Kelas F: diabetes dengan nefropasia termasuk adanya glomerulonefritis dan pielonefritis. Diabetes anak remaja (juvenilis) merupakan diabetes yang diderita sejak anak-anak atau remaja. Karena sedikit atau tidak ada insulin endogen, cendreung timbul keto-asidosis.
Pada prediabetik dijumpai kelainan anatomik dan metabolik, namun tanpa gejala yang jelas. Prediabetik dapat menjadi diabetes bila timbul tekanan (stres) seperti adanya kehamilan, infeksi, obesitas, emosi dan lain-lain.
1. Pengaruh kehamilan persalinan dan nifas pada diabetes adalah:
- Kehamilan dapat mennyebabkan status prediabetik menjadi manifes (diabetik)
- Diabetes akan menjadi lebih berat oleh kehamilan
- Pada persalinan yng memerlukan tenaga ibu dan kerja rahim akan memerlukan glukosa banyak, maka bisa terjadi hipoglikemia atau koma.
- Dalam masa laktasi keperluan akan insulin akan bertambah.
2. Pengaruh diabetes terhadap kehamilan
- Abortus dan partus prematurus
- Hidramnion
- Pre-eklamsia
- Kesalahan letak janin
- Insufisiensi plasenta
3. Pengaruh diabetes terhadap persalinan
- Inersia uteri dan atonia uteri
- Distosia karena janin (anak besar, bahu lebar)
- Kelahiran mati
- Persalinan lebih sering ditolong secara operatif
- Angka kejadian perdarahan dan infeksi tinggi
- Morbiditas dan mortalitas ibu tinggi
4. Pengaruh diabetes terhadap nifas
- Perdarahan dan infeksi puerperal lebih tinggi
- Luka-luka jalan lahir lambat pulih/sembuh
5. Pengaruh diabetes terhadap janin atau bayi:
- Sering terjadi abortus
- Kematian janin dalam kandungan setelah 36 minggu
- Dapat terjadi cacat bawaan
- Dismaturitas
- Janin besar (bayi kongkong/maksomia)
- Kematiana neontal tinggi
- Kemudian hari dapat terjadi kelainan neurologik dan psikologik.
Diagnosis dapat dengan mudah ditegakkan :
a. Anamnesis:
- Riwayat persalinan yang lalu : abortus, partus prematurus, kematian janin, dan anak besar
- Riwayat keluarga (herediter)
- Keluhan sekarang: trias poliuri, polidipsi, polifagi, dan pernah berobat sakit gula pada dokter.
b. Pemeriksaan:
- Pemeriksaan urin
- Pemeriksaan kadar gula darah dalam puasa dan post prandiol
- Glukosa toleran tes (GTT)
- Nilai K
Penanganan
1. Pengobatan medik adalah sangat bijaksana dan bekerja sama dengan ahli penyakit dalam.
- Diabetes diet
- Pemberian insulin
2. Penanganan obstetrik:
- Penanganan berdasarkan atas pertimbangan: beratnya penyakit, lama penderitaan, umur, paritas, riwayat persalinan terdahulu, dan ada atau tidak komplikasi.
· Penyakit yang tidak berat dan pengobatan/diet dapat mengontrol penyakit dengan baik, diharapkan persalinan biasa.
· Bila diabetes agak berat dan memerlukan insulin, induksi persalinan lebih dini yaitu kehamilan minggu ke 36-38.
· Diabetes agak berat, riwayat kemtian janin dalam kandungan, beberapa institut melakukan seksio sesaea dalam minggu ke 37 kehamilan.
· Diabetes berat dengan komplikasi (pre-eklamsi, hidramnion, dan sebagainya). Riwayat persalinan yang lalu buruk, induksi persalinan atau seksio sesarea lebih dini.
· Dalam pengwasan persalinan, monitor janin dengan baik ( denyut jantung janin, elektro-toko-kardio-gram dan ultrasonografi).
· Untuk menghentikan kesuburan, tubektomi sangat dianjurkan untuk dilakukan, dengan ketentuan bila sudah ada anak serta pada setiap kehamilan dan ppersalinan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Prognosis:
1. Bila penyakit di tangani oleh dokter ahli penyakit dalam serta kehamilan dan persalinan diawasi dan di tolong oleh ahli kebidanan umumnya prognosis baik.
2. Diabetes berat dan diabetes diderita lama apalaagi komplikasi prognosis buruk.
3. Prognosis bagi bayi jelek, faktor-faktor yang meninggikan morbiditas dan mortalitas bayi adalah:
· Berat dan lamanya sakit dan adanya asetonuri.
· Insufisiensi plasenta.
· Komplikasi dan distosia persalinan
· Sindrom gawat napas (respiratory sterss sindrome)
· Prematuritas dan cacat bawaan
· Angka kematian perinatal kira-kira 10-15%.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Demikianlah Artikel Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan
Anda sekarang membaca artikel Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan dengan alamat link https://gpbn3.blogspot.com/2020/12/pengaruh-serta-dampak-penyakit-gula.html
Posting Komentar untuk "Pengaruh Serta Dampak Penyakit Gula (Diabetes Melitus) Dalam Kehamilan Dan Persalinan"